Kasus penganiayaan siswi kelas 5 SD di Bukittinggi rupanya hanya karena uang Rp. 2.000, menurut korban yang bernama Trisula Perwari dirinya di palak oleh salah satu pelaku namun dia menolak, lalu pelakupun mengajak 8 orang kawannya untuk menganiaya korban dengan cara di pukul dan ditendang, akibatnya Trisula mengalami memar pada tangan dan perut bagian kiri.

Peristiwa inipun terjadi saat pelajaran Agama, sang guru yang memberikan pelajaran keluar entah kemana, kini KPAI sedang menyelidiki siapa yang merekam kejadian ini, namun di duga pelaku perekaman adalah salah satu siswa di kelas itu.

Dunia pendidikan kita tercoreng lagi yang membuat miris kasus kali ini dilakukan oleh anak sekolah dasar, jika begini siapa yang patut di salahkan, kurikulum kita telah berganti dengan yang lebih "menusiawi" namun belum mampu memanusiawikan anak didik kita lalu perlukah kurikulum di revisi kembali atau di ganti lagi ?