Thursday, 11 September 2014
REFLEKSI TRAGEDI 11/9/2001
Selasa 11 September 2011 pukul 8 pagi pesawat Americans Air Lines yang sarat dengan bahan bakar cair sebanyak 20.000 galon liter menabrak menarat utara gedung Worl Trade Center dan membuat lubang menganga pada lantai ke 80 yang membunuh ratusan orang, evakuasi pun di lakukan guna menyelamatkan sisa korban yang masih terjebak dan ratusan lainnya dari gedung kembaranya di sebelah selatan. Namun 18 menit kemudian pesawat kedua dengan nomor penerbangan 175 menghantam gedung selatan yang masih dalam proses evakuasi, akibatnya gedung bagian selatan ini ambruk dan hancur menjadi puing-puing yang menimpa jalan di bawahnya yang penuh dengan lautan manusia, saat itulah warga Amerika Serikat sadar ini bukan kecelakaan tapi sebuah serangan terhadap negara mereka.
Para pelaku yang di cap teroris oleh negeri paman Sam ini di duga berasal dari beberapa warga timur tengah yang berkewaRganegaraan Arab Saudi dan beberapa negara arab lainnya, ini mereka lakukan karena mereka tidak setuju dengan dukungan Amerika Serikat terhadap Israel di Palestina, dan keterlibatan Amerika di konflik di Teluk Persia. Mereka di duga telah menetap setahun lebih sebelum melakukan penyerangan terhadap gedung WTC, selain itu menurut penyelidikan mereka juga telah mengikuti les penerbangan singkat guna melicinkan niat mereka untuk membajak pesawat komersial yang sarat dengan bahan bakar ini.
Bukan hanya itu mereka juga menyerang markas pertahanan Amerika di Pentagon, satu jam kemudian setelah tabrakan di WTC, disini korban jatuh hingga 165 orang dengan mayoritas staf kemiliteran Pentagon, satu jam kemudian gedung kembar WTC akhirnya tidak dapat menahan kerusakan yang di alaminya gedung ini akhirnya jatuh sejatuh-jatuhnya ambals rata dengan tanah.
3000 orang tewas terjebak dalam reruntuhan gedung 343 pemadam kebakaran tewas, 27 polisi dan 37 petugas penyelamat gugur setelah mereka berupaya mengevakuasi korban tabrakan pertaman sedangkan korban yang luka-luka dilaporkan lebih dari 1000 orang lebih.
Malam harinya presiden Amerika Serikat Goerge Walker Bush memerintahkan agen federal Amerika serikat menyelidiki dan memburu otak dari penyerangan ini, tak lama kemudian muncullah nama Osama Bin Laden yang selama 10 tahun kemudian menjadi orang yang paling dicari di dunia, yang di tuduh mendalangi serta membiayai gerakan radikal bersenjata Al-QAEDA yang tenggarai di balik penyerangan 11 September.
Inilah tonggak awal dalam sejarah kelam Umat Islam di mana ketakutan dan sentimen terhadap muslim di mulai secara global, dengan dalih agar peristiwa 11 September tidak terulang Amerika Serikat mulai memprovokasi dunia untuk menjatuhkan satu persatu negara - negara Islam yang anti terhadap Amerika dan barat, dimulailah dari Afghanistan, yang tuduh sebagai sarang gerakan radikalisme yang di kuasai Taliban, korban mulai berjatuhan satu persatu, umat Islam diburu, di penjara, di siksa atas peristiwa 11 September, Mungkin kita bersimpati atas korban yang jatuh di Amerika namun pasca serangan tersebut tragedi kemanusian yang jauh lebih mengerikan telah dimulai tak terhitung berapa banyak korban di pihak muslim yang menjadi kambing hitam atas peristiwa tersebut, di seluruh belahan dunia Islam mulai di anggap sebagai ajaran berbahaya , jika di suatu negara dikuasai mayoritas umat Islam maka negara itu akan di gulingkan jika muslim menjadi minoritas di suatu negara maka mereka akan mendapatkan diskriminasi bahkan di lenyapkan (di bunuh).
Lihatlah nasib muslim di Afghan, Suriah, Libya, Irak, Pakistan, Burma, Patani, dan negara-negara lainnya mereka hidup dalam bayang-bayang perang di ciptakan oleh dunia barat lewat boneka-boneka mereka yang menyengsarakan kehidupan umat Islam, duniapun seolah menutup mata bahkan membenarkan penindasan atas umat Islam di dunia karena menganggap muslim adalah penjahat yang layak untuk di lenyapkan.
Related Posts: sejarah
Label:
sejarah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment